Rabu, 17 Oktober 2012

Membangun Sebuah Brand

Sebelum berbicara mengenai cara membangun brand ada baiknya dimulai dari konsep brand dan image.

Brand
Brand (merek) merupakan salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa.
Sebagai contoh: Apabila terdapat 2 (dua) buah botol parfum yang diisi dengan jenis parfum yang sama baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, maka parfum yang diberi merek akan lebih dianggap bernilai, lebih bagus dan lebih berkualitas dibandingkan dengan parfum yang  tidak diberi merek.
Nilai tambah ini sangat menguntungkan bagi produsen atau perusahaan. Karena itulah perusahaan berusaha terus memperkenalkan merek yang dimilikinya dari waktu ke waktu, terutama konsumen yang menjadi target marketnya.

Pengertian tentang merek, “Merek adalah istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual, yang membedakan produk/jasa tersebut dengan produk lain terutama produk saingannya” (Kotler,1987).

Elemen – elemen dari merek adalah:

1. nama
2. logo
3. simbol
4. desain
5. slogan
6. Kemasan

Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen merek:

1. Mudah diingat
Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat, dan disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.

2. Memiliki makna
Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan/ deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut.
Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:

a. informasi umum tentang kategori dan isi dari produk
b. informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat dari produk.

3. Menarik dan lucu
Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.

4. Fleksibel

Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh daerah/pasar, bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah terlalu sulit untuk diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat lokal, namun sangatlah sulit dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang baru.

5. Legal

Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang–undang yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan hukum.

Hal – hal yang berkaitan erat dengan merek adalah :

1. Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat diucapkan atau dilafalkan. Contoh : Avon, Toyota, Disneyland, Pepsodent, dan lain-lain.

2 Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat dikenali,namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini berupa logo, simbol, warna, gambar, desain.

Faktor – faktor yang mendasari pemberian nama merek sebuah produk antara lain:

1. Pemberian nama berdasarkan pencipta produk.

Contoh: Estee Lauder Cosmetics, Orville Redenbacher popcorn

2. Pemberian nama berdasarkan tempat

Contoh: Surabaya Plaza Hotel, British Airways, Sante Fe Cologne

3. Pemberian nama berdasarkan nama hewan / burung

Contoh: Mustang automobiles, rokok Kuda Mas

4. Pemberian nama berdasarkan obyek/benda tertentu

Contoh: Apple computers

5. Pemberian nama berdasarkan arti/makna produk tersebut,yang berarti nama menjelaskan keberadaan produk yang dipasarkan. Contoh: Just Juice

6. Pemberian nama berdasarkan fungsi atau kegunaan produk

Contoh : Mop and Glo floor cleaner: produk pembersih lantai

Karakter brand supaya menjadi brand yang berpotensi
:
1. A quality product

Sejak kepuasaan konsumen digunakan untuk mengukur nilai-nilai merek (brand values), kualitas adalah nomor satu yang diinginkan konsumen.

2. Being first

Menjadi yang pertama dalam pasar, bukan dalam teknologi.

3. Unique positioning concept

Merek harus memiliki posisi konsep yang unik, yang akan membedakan dari pesaingnya

4. Strong communications program

Brand yang sukses harus disertai dengan penjualan yang efektif, pengiklanan, kampanye promosi yang akan mengkomunikasikan fungsi dari brand itu dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan usaha yang keras, dan komitmen untuk memperkuat komunikasi itu, maka akan menimbulkan kesadaran konsumen akan brand tersebut.

5. Time and Consistency

Merek tidak dibangun dalam waktu yang cepat, membutuhkan waktu untuk membangun merek tersebut dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Dalam memelihara nilai-nilai merek dibutuhkan waktu yang berkesinambungan (terus– menerus) dan dihubungkan dengan perubahan lingkungan.

Fungsi brand (merek) :

1. Bagi konsumen :

a. Identifikasi mutu produk, baik berupa barang maupun jasa. Mutu/kualitas produk berupa barang nyata/tampak dari kondisi barang tersebut, baik dari kualitasnya sampai pada kemasan barang. Sedangkan produk yang berupa jasa, mutu/kualitas pelayanan adalah pelayanan kepada tamu.

b. Merek meningkatkan efisiensi pembeli. Dengan adanya nama/merek maka akan memudahkan pembeli menemukan produk yang dicari/diminati. Hal ini tentunya lebih efisien dan efektif.

c. Membantu menarik perhatian konsumen atas suatu produk baru yang mungkin memberikan keuntungan bagi mereka.

d. Untuk membantu mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan okonsumen/resiko konsumen, baik resiko dalam hal kesehatan, resiko kesalahan fungsi produk, kesalahan harga, ataupun resiko ketidaklayakan produk/jasa tersebut dikonsumsi.

2. Bagi produsen, penjual :

a. Memudahkan penjual untuk memproses pesanan dan menelusuri masalah yang timbul.

b. Sebagai perlindungan hukum terhadap ciri khas produk, sehingga tidak ada produk lain yang meniru.

c. Membantu penjual dalam melakukan segmentasi pasar

d. Membantu penjual dalam
menarik pelanggan/konsumen yang setia dan yang menguntungkan.
e. Membantu membangun citra perusahaan/produsen (jika merek tersebut menimbulkan persepsi positif di masyarakat)

f. Mengidentifikasikan produk dalam perdagangan

g. Mengidentifikasikan keunggulan produk yang dimiliki, yang membedakan produk tersebut dengan produk lain, terutama produk saingan.

 Image
Pengertian image (citra) menurut Kotler (1992) adalah kepercayaan, ide, dan impressi seseorang terhadap sesuatu (Kotler, 1997, p.57).
Sedangkan pengertian citra menurut Alma, Buchari (1992) citra merupakan kesan, impressi, perasaan atau persepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, suatu obyek, orang atau lembaga.
Citra perusahaan dapat dikatakan sebagai  gambaran perusahaan yang terbentuk di mata konsumen .
 Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting. Contoh: keputusan untuk membeli suatu barang, keputusan untuk menentukan tempat bermalam, keputusan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman, pengambilan kursus, sekolah, dan lain-lain. Citra yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan, sedangkan citra yang buruk melahirkan dampak negatif dan melemahkan kemampuan perusahaan dalam persaingan.

Brand image
Pengertian brand image (Keller, 2003):

1. Anggapan tentang merek yang direfleksikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen.

2. Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka, sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk. Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen–elemen yang mendukung (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya) dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen.

   Faktor – faktor pendukung terbentuknya brand image :
Faktor – faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya dengan asosiasi merek: (Keller, 2003)
  1. Favorability of brand association / Keunggulan asosiasi merek.Salah satu faktor pembentuk brand image adalah keunggulan produk, dimana produk tersebut unggul dalam persaingan. Contoh: Motor Honda merupakan produsen motor dari Jepang, Honda menghasilkan motor berdaya tahan lama dan irit bahan bakar. Karena dua keunggulan ini tadi Honda menjadi pemimpin pasar motor di Indonesia yang memang menginginkan produk motor yang awet (tahan lama) dan hemat bahan bakar.
  2. Strength of brand association/familiarity of brand association / Kekuatan asosiasi merekContoh membangun kepopuleran merek dengan strategi komunikasi melalui periklanan atau media komunikasi lain : Perusahaan mobil Chevrolet memberi sponsor mobil pada film “Transformer”, terutama dengan peran robot bumblebee yang menjadi robot utama dalam film. Film “transformer” yang selalu menjadi box office tersebut di tonton jutaan orang di dunia dan secara langsung mengangkat popularitas dan penjualan mobil Chevrolet.
  3. Uniquesness of brand association / Keunikan asosiasi merekMerupakan keunikan–keunikan yang di miliki oleh produk tersebut. Contoh : kaisar motor mempunyai keunikan fungsi motor yaitu dengan adanya bak pengangkut dibelakang motor, yang bisa digunakan untuk mengangkut gallon air dan barang berat lainnya. Dapat disimpulkan bahwa kaisar motor mempunyai keunikan dalam fungsi motor yang disukai oleh para pedagang retail (pedagang gallon air, gas masak, alfamart, indomaret dll)

Cara membangun merek (brand)
Membangun merek yang kuat tidak berbeda dari membangun sebuah rumah. Untuk memperoleh bangunan rumah yang kukuh memerlukan fondasi yang kuat begitu juga dengan membangun merek.
1.       Memiliki positioning yang tepat
Merek dapat di-posi tioning-kan dengan berbagai cara, misalnya dengan membangun
2.       Memiliki brand value yang tepat
Semakin tepat merek di-positioning-kan di benak pelanggan, merek tersebut akan semakin competitive. Untuk mengelola hal tersebut kita perlu mengetahui brand value
3.       Memiliki konsep yang kuat
Tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand value dan positioning yang tepat kepada konsumen harus didukung oleh konsep yang tepat.
Pengembangan konsep merupakan proses kreatif, karena berbeda dari positioning, konsep dapat terus menerus berubah sesuai dengan daur hidup produk yang bersangkutan. Konsep yang baik adalah dapat mengkomuniaksikan semua elemen brand value dan positioning yang tepat, sehingga brand image dapat terus menerus ditingkatkan.

Selain itu kita juga dapat melakukan hal hal sbb:
1. Objective
Tentukan tujuan terlebih dahulu supaya bisa menentukan strategi, biaya, dan program.
2. Insight
Mencari pengetahuan tentang produk yang akan kita jual melalui offline maupun online. Mencari fakta tentang kompetitor dan target pasar, bukan hanya menggunakan feeling atau asumsi.
3. Strategy
Menentukan model dengan positioning, differentiation, dan brand. Differentiation dapat membuat produk suatu brand outstanding walaupun brand tersebut belum terkenal di pasaran. Hal ini dapat emnjadi alasan untuk membeli produk brand tersebut, karena perbedaan yang dimiliki dari pesaing lain. Differentiation dapat dilakukan untuk content maupun cara mengkomunikasikan brand ke pasar.
Menyampaikan pesan (message) yang Wow dan Wuz. Untuk membuat pesan yang Wow, kita perlu membuat headline yang menarik. Headline yang menarik dapat membuat orang membaca keseluruhan informasi yang ingin kita sampaikan
4. Tools & Program
Tools dapat berubah tapi program atau model tidak boleh berubah. 5 tools yang dapat digunakan :
a. Website
Untuk membangun brand secara online, memiliki sebuah website merupakan suatu keharusan.
b. Satellite Website
Website-website yang diciptakan untuk menunjang website utama.
c. Social Media
Pengguna social media hari ini mencapai puluhan juta jiwa. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa social media dapat menjadi alat yang bagus untuk membangun brand.
d. Email Marketing
Pemberitahuan informasi langsung kepada personal.
e. SEO
Kependekan dari Search Engine Optimization, suatu teknik agar website yang kita buat mudah ditemukan melalui search engine seperti Google.
Masyarakat pada umumnya menggunakan search engine untuk mencari informasi. Oleh karena itu, penting sekali untuk menggunakan SEO, supaya setiap kali keyword yang dicari berhubungan dengan produk suatu brand dapat memunculkan website brand tersebut di urutan paling atas.
Untuk memasarkan suatu brand dapat menggunakan 2 cara, berbayar atau gratis. Selain itu harus menentukan terlebih dahulu tujuan pemasaran suatu brand, apakah untuk awareness atau untuk menjual produk. Hal ini yag akan menentukan tools mana yag akan digunakan dan berpa banyak biaya yang harus dikeluarkan.

Sumber :
beta.licht-soft.com/article/brand-building-strategy-via-online/
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/43033-1-364171682074.docs
http://stevanus39e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/02/18/brand-image/

1 komentar:

  1. ijin Berbagi info penting::
    Untuk mendapatkan konsumen yang loyal,kita harus selalu mengedepankan innovation. namun besarnya biaya untuk menebus sebuah innovation tanpa adanya perlindungan hukum terhadap merek merupakan langkah yang sia-sia,
    coba anda bayangkan berapa banyak waktu,tenaga,fikiran,bahkan uang yang terbuang demi tercapainya innovation sebuah merek.bagaimana rasanya jika merek tersebut di palsukan oleh competitors anda? Kesadaran akan pentingnya mendaftarkan merek dagang merupakan bukti nyata keseriusan anda dalam membangun sebuah business.

    Gratis pendaftaran merek,desain Industri,Hakcipta di www.ipbranding.co cukup dengan memesan desain logo,icon,symbol,design packaging, uniform,t-shirt promo,dll.kami juga menyediakan jasa pendaftaran barcode gs1system, pembuatan website serta maintenancenya.

    hotline:: 085.6789.7272/0888.0600.7504
    PIN BB:: 32744CC7
    Support by :: www.ipindo.com konsultan hki terdaftar.
    *syarat&ketentuan;berlaku.

    BalasHapus